Cinderella itu bernama Michiko Shoda,
Sang permaisuri yang terlahir dari kalangan rakyat biasa.
Michiko memang bukan keturunan bangsawan, tetapi ia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga berada.
Ia mengenyam pendidikan tinggi. Selama masa pendidikannya, ia menerima pengajaran tradisional Jepang dan ala barat.
Michiko juga dikenal dengan kegemarannya berolahraga. Tenis adalah salah satu olahraga yang paling disukainya. Dia begitu lincah mengayunkan raket di tengah lapangan.
Nah, gara-gara tenis itulah Michiko berjumpa dengan sang pujaan hati, putra mahkota Akihito. Dia mengalahkan Akihito pada pertandingan pertama mereka.
Sejak saat itu, keduanya kerap bertemu dan perlahan saling jatuh cinta.
Akihito melamar Michiko pada tahun 1958. Meski menuai kontroversi, pernikahan mereka berlangsung meriah pada 10 April 1959.
Tak main-main, pernikahan mereka kala itu sangat menyita perhatian masyarakat seantero Jepang. Ribuan wanita Jepang mengaku kagum dan memuja si cantik Michiko.
Michiko dipandang sebagai wanita anggun yang selalu memperhatikan penampilannya.
Michiko nyaris sempurna,
Cerdas, kaya, memiliki selera fesyen berkelas, dan caranya bicara yang sangat tertata.
Michiko, sang permaisuri yang menjadi gambaran keanggunan dan kecerdasan wanita Jepang. Michiko juga merupakan lambang modernisasi dan demokrasi.
Sumber: https://mundo-mania.com
Tinggalkan Balasan