Orang Eropa hidupnya lebih susah, sementara umumnya orang Austronesia itu hidup yang tanah yang subur makmur gemah ripah loh jinawi. Kalau orang Austronesia hidupnya susah, ya badannya bakal tinggi besar seperti misalnya Jason Momoa si Aquaman yang tingginya 1,93 meter. Jason Momoa itu orang Austronesia, seperti kita.
Sampai sekitar 1.000 tahun lalu, bangsa Eropa itu untuk makan saja susah. Penyebabnya, teknologi pertanian sangat terbatas. Misalnya, dari seluruh hasil panen, hanya separuh yang bisa dikonsumsi. Separuhnya lagi, harus jadi benih untuk tanaman berikutnya.
Baru setelah sejumlah teknologi, seperti bajak dan penggunaan kuda diperkenalkan, panen mereka cukup dan kelaparan bisa dihindari.
Sebaliknya bangsa Austronesia hidup di tanah yang subur . Kalau kita makan pepaya misalnya, bijinya tinggal kita ludahkan ke tanah, akan tumbuh pohon pepaya. Panenan yang gampang ini, terbukti dari banyaknya candi misalnya, di seluruh pelosok Indonesia. Candi ini hanya bisa dibangun, kalau penduduknya memiliki makanan sisa sehingga cukup untuk kasih makan selama bangun candi. Kejadian serupa ada di Mesir, yang tanahnya subur sehingga bisa bikin piramida.
Perbedaan ini mungkin menciptakan seleksi alam. Orang yang fisiknya kecil, tidak sanggup bertahan sampai tua di wilayah yang berat. Sementra di wilayah subur di sekitar tropis, hidup lebih mudah. Orang tidak harus berfisik besar untuk bisa bertahan hidup.
Karena yang bertahan hidup itu hanya orang yang besar dan kuat, hanya orang Eropa (dan Afrika) yang besar saja yang punya anak. Sebaliknya, di negara tropis, orang yang tubuhnya kurang besar dan kuat, juga punya anak. Maka keturunannya lebih kecil-kecil.
Cerita berbeda terjadi di wilayah Oceania. Austronesia punya dua cabang besar, Oceania (Polinesia dan Micronesia) dan Malayo-Polinesia.
Penduduk Polinesia itu hidup di pulau-pulau kecil. Bisa dibilang tidak ada pertanian, padahal pertanian itu membuat manusia hidup sangat mudah dan ringan. Hidupnya lebih keras dibanding dengan saudaranya, yang tinggal di wilayah Asia Tenggara.
Hasilnya, keturunan mereka seperti orang Melayu tapi badannya besar-besar. Mereka bahkan mendominasi olah raga yang semata-mata mengandalkan ukuran badan, yaitu rugbi dan american football.
Untuk rugbi, tim nasional Fiji itu ditakuti di seluruh dunia. Lihat pemain Fiji yang berukuran raksasa, dibanding pemain Australia.
Sedang American Football, dominasi orang Samoa sangat kentara. Samoa itu penduduknya hanya 250 ribu orang. Tapi puluhan orang Samoa, bermain di NFL, liga American Football paling top. Peluang orang Samoa itu 40 kali lipat lebih tinggi bermain di American Football dibanding etnis lain di Amerika.
Jadi, lingkungan keras lah yang membuat mereka besar.
Tinggalkan Balasan