Senin, 3 Febuari 1025

Banjir di Bima, 6 Warga Dilaporkan Hilang
Bima, 3 Februari 2025 – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak beberapa hari terakhir menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi sejumlah desa di daerah tersebut. Akibatnya, beberapa rumah, fasilitas umum, serta lahan pertanian terdampak parah. Bahkan, hingga saat ini, 6 warga dilaporkan hilang akibat derasnya arus banjir.
Kondisi Terkini
Banjir yang terjadi pada Sabtu (2/2) malam mulai merendam pemukiman warga di beberapa titik, termasuk Desa Rato, Desa Sape, dan Desa Bontorita. Air yang datang dengan cepat menggenangi rumah-rumah warga, menyebabkan banyak orang terjebak di dalam rumah mereka tanpa bisa menyelamatkan diri. Dalam upaya pencarian, tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan lokal masih berusaha mencari korban hilang.
Kepala BPBD Bima, Ahmad Syaiful, mengungkapkan bahwa enam warga yang hilang tersebut merupakan bagian dari sebuah keluarga yang rumahnya terendam dengan kedalaman air mencapai 1,5 meter. “Kami sudah melakukan pencarian, namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan arus yang sangat deras, pencarian belum membuahkan hasil,” ujar Syaiful. Selain itu, beberapa daerah juga mengalami kerusakan infrastruktur, seperti jembatan putus dan jalan yang terputus akibat banjir.
Upaya Penanganan
Pemerintah Kabupaten Bima melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengerahkan sejumlah personel untuk membantu evakuasi warga dan menyalurkan bantuan berupa makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat. Sementara itu, tim medis juga diturunkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terluka.
Selain itu, relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan juga ikut terlibat dalam proses evakuasi dan memberikan dukungan psikososial kepada warga yang terdampak banjir. Hingga kini, lebih dari seratus rumah dilaporkan terendam, dan ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Penyebab Banjir
Menurut para ahli, hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir ini merupakan akibat dari fenomena cuaca ekstrem yang melanda wilayah NTB. Selain itu, kawasan Bima memang terkenal dengan kontur tanah yang rawan banjir, terutama pada musim penghujan. Beberapa aliran sungai yang meluap akibat curah hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama terjadinya banjir.
Warga setempat juga mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak yang menduga bahwa kerusakan lingkungan dan berkurangnya daerah resapan air akibat alih fungsi lahan turut memperburuk kondisi banjir yang terjadi.
Krisis Kemanusiaan dan Harapan Pemulihan
Masyarakat Bima kini tengah menghadapi krisis kemanusiaan dengan banyaknya keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Pemerintah setempat berjanji akan terus melakukan upaya maksimal dalam membantu para korban. “Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada warga yang membutuhkan,” tambah Kepala BPBD Bima.
Pihak terkait juga menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan. Banjir ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus meningkatkan upaya mitigasi bencana dan memperhatikan pengelolaan lingkungan dengan lebih baik.
Pencarian korban yang hilang masih terus dilakukan dengan harapan bisa segera ditemukan dan selamat. Sementara itu, warga yang terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Penutup
Bencana banjir di Bima ini menambah daftar panjang bencana alam yang menguji ketahanan masyarakat Indonesia. Semoga upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan yang sedang dilakukan dapat memberikan harapan baru bagi warga Bima, dan bencana ini dapat menjadi titik tolak untuk lebih memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Baca juga Berita Populer dan Viral lainnya di https://mundo-mania.com
Tinggalkan Balasan